Nomor Katalog | : | 1105014.1603 |
Nomor Publikasi | : | 16030.24038 |
ISSN/ISBN | : | - |
Frekuensi Terbit | : | Tahunan |
Tanggal Rilis | : | 27 Desember 2024 |
Bahasa | : | Indonesia dan Inggris |
Ukuran File | : | 3.87 MB |
Abstraksi
Badan Pusat Statistik telah melaksanakan pendataan
Potensi Desa (Podes) 2024 pada bulan Mei 2024 secara sensus terhadap seluruh
wilayah kabupaten/kota, kecamatan, dan wilayah administrasi pemerintah terendah
setingkat desa. Adapun wilayah administrasi setingkat desa yang dicakup di
Podes meliputi desa, kelurahan, nagari di Sumatera Barat, Unit Permukiman
Transmigrasi (UPT), dan Satuan Permukiman Transmigrasi (SPT) yang masih dibina
oleh kementerian terkait. Hasil pendataan Podes 2024 mencatat bahwa 84.276 wilayah
administrasi pemerintah setingkat desa terdiri dari 75.753 desa, 8.486 kelurahan,
dan 37 UPT/SPT. Selain itu diketahui pula jumlah kecamatan sebanyak 7.281 dan jumlah
kabupaten/kota sebanyak 514.
Pendataan Podes 2024 mengumpulkan beragam
informasi, baik yang bersifat potensi yang dimiliki desa/kelurahan maupun informasi
terkait kerawanan atau tantangan yang dihadapi desa/ kelurahan serta infrastruktur
dasar di desa/kelurahan. Informasi terkait potensi desa/kelurahan meliputi :
kependudukan dan ketenagakerjaan, perumahan dan lingkungan, pendidikan,
kesehatan, sosial budaya, olahraga dan hiburan, angkutan, komunikasi dan informasi,
ekonomi, keamanan, pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa/kelurahan. Informasi
terkait kerawanan atau tantangan meliputi bencana alam, pencemaran lingkungan,
permasalahan sosial dan kesehatan di masyarakat, dan gangguan keamanan yang terjadi
di desa/kelurahan. Informasi infrastruktur di desa/kelurahan meliputi: infrastruktur
pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.
Hasil pendataan Podes 2024 menunjukkan sebagian
besar desa/kelurahan di Indonesia masyarakatnya bekerja di bidang pertanian,
kehutanan dan perikanan, yaitu 66.002 desa/ kelurahan. Selain itu, ada 8.468 desa/kelurahan
yang sebagian besar masyarakatnya bekerja di bidang perdagangan besar dan eceran,
reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor, dan ada 5.457 desa/kelurahan yang
sebagian besar masyarakatnya bekerja di bidang industri pengolahan. Banyaknya masyarakat
desa/kelurahan yang bekerja di bidang pertanian di Indonesia didukung keberadaan
sungai, saluran irigasi dan embung yang berada di desa/kelurahan. Dari 84.276
desa/kelurahan di Indonesia ada 67.050 desa/kelurahan yang terdapat sungai, ada
36.685 desa/ kelurahan yang terdapat saluran irigasi, dan ada 10.857 desa/kelurahan
yang terdapat embung.
Pendataan
Podes 2024 menunjukkan potensi ekonomi yang dimiliki desa/kelurahan, terdapat 23.300
desa/kelurahan yang memiliki produk barang unggulan dan sebanyak 2.412 desa/
kelurahan yang mengekspor produk unggulannya ke negara lain. Dalam mendukung bergeraknya perekonomian
tidak hanya ditunjang oleh sarana fisik, namun dukungan fasilitas perkreditan dan
fasilitas jaringan telekomunikasi menjadi penting di masa kini agar geliat pertumbuhan
ekonomi lebih cepat. Hasil Podes 2024 menunjukkan terdapat 60.963
desa/kelurahan memiliki Kredit Usaha Rakyat (KUR), ada 9.848 desa/kelurahan
memiliki Kredit Usaha Bersama (KUBE), ada 12.227 desa/kelurahan memiliki Kredit
Usaha Kecil (KUK). Fasilitas jaringan telekomunikasi yang dicakup di Podes yaitu
keberadaan Base Transceiver Station (BTS), sinyal telepon seluler dan sinyal internet
telepon seluler/handphone. Terdapat 81.159 desa/kelurahan yang ada sinyal
telepon selular, namun 14.766 desa/kelurahan kekuatan sinyalnya lemah, dan masih
ada 3.117 desa/kelurahan yang tidak ada sinyal telepon selular di wilayahnya.
Pendataan Podes 2024 mencatat terdapat 11.019 desa/kelurahan
terjadi pencemaran air di wilayahnya, terdapat 947 desa/kelurahan terjadi pencemaran
tanah di wilayahnya, dan terdapat 4.754 desa/kelurahan terjadi pencemaran udara
di wilayahnya. Selain kejadian pencemaran, Podes 2024 menunjukkan kejadian bencana
alam di wilayah desa/kelurahan, dimana ada 14.260 desa/ kelurahan terjadi bencana
banjir di wilayahnya, ada 7.158 desa/kelurahan terjadi bencana gempa bumi di wilayahnya,
dan ada 6.493 desa/kelurahan terjadi bencana tanah longsor di wilayahnya.
Pendataan Podes 2024 juga menyajikan berbagai
informasi terkait ketersediaan infrastruktur berbagai bidang di Indonesia. Pada
bidang pendidikan, di jenjang sekolah dasar diketahui bahwa ada 148.791 SD Negeri
dan Swasta, dan ada 28.193 MI Negeri dan Swasta yang tersebar di desa/ kelurahan
di Indonesia. Pada jenjang sekolah menengah pertama, ada 42.440 SMP Negeri dan
Swasta dan 19.716 MTs Negeri dan Swasta yang tersebar di desa/kelurahan di Indonesia.
Pada jenjang sekolah menengah atas ada 15.031 SMA Negeri dan Swasta, ada 10.165
MA Negeri dan Swasta, ada 14.646 SMK Negeri dan Swasta yang tersebar di desa/kelurahan
di Indonesia. Pada jenjang akademi/perguruan tinggi ada 705 akademi/perguruan tinggi
negeri dan ada 4.083 akademi/perguruan tinggi swasta di Indonesia. Pada bidang
kesehatan, Podes 2024 menunjukkan terdapat 3.115 rumah sakit dan 251 rumah
sakit bersalin di Indonesia, dimana provinsi Jawa Barat provinsi adalah wilayah
provinsi yang memiliki rumah sakit terbanyak di Indonesia yaitu 433 rumah sakit
dan Provinsi Jawa Timur adalah wilayah provinsi yang memiliki rumah sakit bersalin
terbanyak di Indonesia yakni sebanyak 72 rumah sakit bersalin. Selain rumah sakit,
jumlah fasilitas puskesmas Indonesia berdasarkan Podes 2024 sebanyak 4.846 puskesmas
rawat inap dan 5.730 puskesmas tanpa rawat inap.
Pemerintah memprioritaskan pembangunan Indonesia dari
pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.
Hasil Pendataan Podes dapat digunakan sebagai bahan analisis kewilayahan
terkait potensi ekonomi, sosial dan sarana/prasarana wilayah. Selain itu juga
dapat digunakan dalam evaluasi program dan digunakan dalam penyusunan
kebijakan/strategi berbasis kewilayahan.